• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Minggu, 01 Agustus 2021

Kenali Permasalahan Penyakit Prostat Yang Sering Mengintai Kaum Pria Dan Cara Menanganinya



Prostat merupakan suatu kelenjar pada sistem reproduksi, hanya ada pada pria yang ada diantara buli-buli dan uretra serta mengelilingi lumen uretra. Prostat memiliki fungsi memproduksi cairan yang ikut tergabung pada semen (air mani).
Meskipun kelenjar prostat normal hanya seukuran biji buah salak, tetapi sepanjang hidup pria, prostat bisa memicu gangguan sampai menimbulkan bahaya kematian. Beberapa gangguan atau penyakit yang bisa ada pada prostat yaitu prostatitis, BPH serta kanker atau karsinoma prostat.
Pada pria dewasa muda, umur 30 hingga 45 tahun, bisa terjadi gangguan berupa prostatitis, akut atau kronik, bakterial hingga berupa abakterial, sampai di gejala yang lenal dengan sebutan “prostatodynia”.
Sedangkan prostat sendiri dapat dilihat pada umur 40 tahun secara gradual akan bertambah besar serta  pembesaran ini disebut sebagai BPH. Umumnya pada usia yang lebih tua, prostat bisa berubah menjadi ganas, yang dikenal sebagai kanker atau karsinoma prostat (Ca-Prostat). Semua keluhan yang ada dari prostat biasanya disebut sebagai simptom saluran kemih di bawah (lower urinary tact symptoms = LUTS), yang dulunya pernah dikenal sebagai “protatisme”
Sedangkan Prostatitis merupakan sebuah kelainan pada prostat yang diawali dengan adanya inflamasi pada kelenjar prostat dan dapat terjadi secara tiba-tiba(akut) atau menahun (kronis). Penyakit ini bisa dikelompokan menjadi beberapa golongan: prostatitis (reaksi radang prostat); pembesaran prostat jinak (BPH) awer kanker atau karsinoma prostat.
Prostatitis umumnya ada pada pria berumur 25 sampai dengan 50 tahun dan keadaan ini bukan pembesaran prostat karena usia atau karena kanker, dapat karena infeksi, tetapi bisa juga dikarenakan bukan dari infeksi.
Prostatitis karena infeksi (Prostatitis bakterial) bisa karena infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh batu saluran kemih, atau bisa jadi adanya infeksi dari luar ( urethritis:infeksi urethra, misalnya karena Gonorrhea/GO atau lainnya)
Prostatitis non bakterial, tidak karena infeksi, gejala keluhan sama, tetapi tidak bisa dilihat dari adanya kuman. Keadaan ini bisa dikarenakan sekunder oleh pasme (kejang) otot sekitar prostat atau kenaikan tekanan uretra (saluran kemih area prostat).
Tekanan ini bisa memicu sebuah aliran balik urin kearah saluran-saluran didalam kelenjar prostat, dan membuat beberapa keradangan kelenjar dan jaringan sekitarnya. Jika adamasalah keradangan didalam kelenjar, akan cenderung menjadi kronis dengan waktu sembuh dan kambuh.
BPH atau pembesaran prostat jinak dinilai sebagai bagian dari proses pertambahan usia, seperti halnya rambut menjadi putih bandargacor. Maka dari itulah dengan meningkatnya usia tingkat hidup, meningkat juga tingkat prevalensi BPH.
Angka kejadian BPH yang berjangka (bergejala) pada pria umur 40-49 tahun menyentuh angka hampir 15%. Angka ini meningkat dengan bertambahnya usia, sehingga di usia 50-59 tahun prevalensinya mencapai hampir 25% pada usia 60 tahun 43% dan sampai pada 90% bagi pria diatas 80 tahun.
Pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu karena bisa ada dan terjadi nadi meningkat karena kesakitan pada retensi urin akut, dehidrasi hingga rasa syok pada retensi urin serta urosepsis dan juga syok-septik.
Pada abdomen periksa juga mengenai buli-buli penuh, pada retensi urin akut penderita kesakitan tetapi pada retensi urin kronis tidak mengalami rasa sakit dan urin bisa merembes keluar (inkontinensia overflow). Pada setiap penderita BPH, dokter wajib menerapkan pemeriksaan colok dubur atau RT (rectal toucher), yang kerap dikenal juga DRE ( digital erctal examination) dengan menggunakan sebuah sarung tangan.
Pemeriksaan colok dubur ini wajib untuk dilakukan dalam keadaan buli-buli kosong, jadi jika penderita datang dengan retensi urin, sesudah dari dipasang kateter.